Tulus Wijaya

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Perubahan Hidup
sumber gambar: http://sederhanasekalii.blogspot.com/2014/01/kata-kata-bijak.html?m=1

Perubahan Hidup

Pernah saya membaca sebuah kutipan yang menyatakan bahwa manusia bisa berubah karena dua alasan, pertama karena pikirannya telah terbuka, dan yang kedua hatinya telah terluka. Dua alasan tersebut ternyata sangat benar, dan pernah saya alami sendiri sebagai manusia yang telah menjalani hidup selama empat dasawarsa. Alasan pertama bisa dijelaskan ketika kita berubah karena kita melihat sesuatu, mendengar sesuatu, atau merasakan sesuatu kemudian berfikir dan menstimulus kita melakukan perubahan dalam hidup. Pada saat kita mengalami kejadian yang menggores hati kita, kemudian setelahnya perilaku kita menjadi pendendam, posesif, pemarah, pendiam, pemalu, atau mungkin tambah semangat, semakin gila kerja, atau perubahan lain yang merupakan contoh alasan yang kedua. Alasan pertama lebih banyak menimbulkan perubahan yang positif dalam hidup kita, dan alasan kedua lebih banyak kearah perubahan negatif.

Sebagai manusia yang normal kita berharap terjadi perubahan baik dari kita, secara normatif kita memasang target, hari ini harus lebih baik dari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Kita semua lebih memilih agar pikiran kita selalu terbuka dan mendapat hidayah agar selalu menjadi baik. Namun kita hidup di dunia ini ternyata tidak semudah itu, penuh tantangan, rintangan dan cobaan yang mungkin melukai hati dan membuat kita berubah.

Kita hidup di dunia ini tidak sendiri, banyak hal yang akan membuat kita berubah menjadi lebih baik. Ada pegangan hidup masing-masing yang menuntun kita agar kita tetap berada di jalan yang benar. Ada orang tua, ulama, guru, saudara, sahabat dan buku yang dapat membuat pikiran kita terbuka dan berubah menjadi lebih baik. Jika memang hati kita harus terluka dan kita menjadi marah, cemburu, dendam, minder, tertutup maka saatnya kita harus mengurangi menggunakan hati, dan saatnya menggunakan pikiran, kita harus berfikir bahwa luka tersebut adalah bagian dari ujian agar kita semakin matang, semakin kuat menjalani roda kehidupan. Jangan biarkan perasaan hati yang terluka mengendalikan perubahan hidup kita, tapi jadikan apa yang telah dirasakan hati yang terluka, membuat kita berfikir dan bertindak tidak menyebabkan hati orang terluka.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren ulasannya pak.. Salam

04 Jul
Balas

Terimakasih Bu

04 Jul



search

New Post